Posted by : Unknown
February 01, 2014
g-speak Jadi Kenyataan
penulis : Jaringan fathan (Teknokrat Sang Juara)
Dengan penelitian dan pengembangan bernilai ratusan juta dollar, Microsoft berhasil “melahirkan” sebuah teknologi kontroler berteknologi tinggi untuk konsol besutan mereka, XBOX 360. Dengan nama Kinect, kontroler motion-sensor ini menjanjikan sebuah pengalaman bermain yang jauh berbeda.
Tidak ada lagi kontroler konvensional yang harus digenggam atau ditekan, Kinect menjanjikan tubuh kita sebagai kontroler yang sesungguhnya. Kita harus menghindar, melompat, menunduk, membidik, dan semua aktivitas nyata lainnya untuk menghasilkan efek yang sama untuk karakter kita di game. Sebuah inovasi yang bagus? Tidak, Luar biasa lebih tepatnya.
Sejak kehadiran Kinect untuk XBOX 360, banyak hacker di dunia maya melihat peluang yang dibawa oleh kontroler ini, dan tentu saja berbagai penerapan yang mungkin dilakukan olehnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan para hacker mencoba untuk membobolnya dan mengadaptasikan driver yang membuat alat ini terbuka untuk semua sistem operasi dan lebih mudah digunakan untuk kepentingan apapun. Para hacker juga tidak main-main, setidaknya cukup banyak orang yang melakukan klaim keberhasilan membobol sistem ini dan mengotak-ngatik fitur-fitur mumpuni di dalamnya. Semuanya terlihat biasa ketika mereka mendemonstrasikan fitur-fitur di dalam Kinect itu sendiri dengan berbagai penjelasan yang terlihat sangat teknis, sampai seseorang memperlihatkan bagaimana Minority Report terjadi di dunia nyata dengan bantuan Kinect.
Interaksi komputer berbasis teknologi gesture dalam skala besar sudah bukan lagi sesuatu yang hanya bisa Anda saksikan dalam film-film fiksi ilmiah, seiring dengan demonstrasi teknologi terbaru dari Oblong Industries di California yang mampu menghadirkan sebuah software untuk melakukan interaksi dengan komputer seperti halnya dalam film Minority Report.
Minority Report adalah sebuah film fiksi yang mengambil plot tahun 2054. Di dalam film yang disutradarai oleh Steven Spielberg ini memperlihatkan banyak teknologi yang sangat maju digunakan di zaman tersebut. Minorty Report sendiri merupakan film science fiction yang memperlihatkan begitu banyak teknologi tinggi, salah satunya adalah komputer yang dapat digerakkan dari jarak jauh dengan tangan. Tom Cruise yang menjadi karakter utama di film tersebut dapat dengan leluasa memindahkan dan mencari data dengan layar komputer yang terlihat seperti hologram dengan menggunakan hanya tangannya. Kita mungkin belum menemukan teknologi hologram, tetapi menggerakkan fungsi komputer dengan tangan dari jarak jauh? Kita selangkah lagi.
Software ini dijuluki sebagai ‘g-speak,’ dan Oblong menjulukinya sebagai sebuah ‘spatial operating environment. ’ G-Speak sendiri adalah sebuah sistem baru yang menggunakan Spatial Operating Environment (SEO). Dengan menggunakan SEO, maka seseorang dapat menggabungkan teknologi input berbasis gesture dengan jaringan internet.
Untuk mengoperasikannya, para pengguna harus menggunakan sebuah sarung tangan khusus terlebih dahulu untuk bisa melakukan interaksi dengan komputer.
“Kami berpendapat bahwa masa depan dari komputer adalah multiuser, multiscreen, multidevice,” kata CEO Oblong Kwin Kramer pada AFP. “Sistem ini akan sangat membantu dalam memecahkan masalah dari workflow dalam skala besar.”
Kramer mengatakan bahwa instansi penegak hukum dan juga badan intelijen adalah sejumlah target pemasaran utama dari software buatan mereka, namun tidak menutup kemungkinan bahwa teknologi mereka juga bisa digunakan pada aplikasi lain.
G-Speak, pada bulan Maret 2013 lalu, juga telah dipasarkan sebuah perangkat yang dinamakan Leap Motion. Sistem kerja dari Leap Motion hampir sama dengan cara kerja teknologi kinect di dalam Xbox 360.
Dengan menggunakan Leap Motion, maka penggunanya tanpa harus menyentuh layar atau menggunakan mouse dapat mengoperasikan berbagai macam perintah.
Leap Motion juga dapat diintegrasikan dengan berbagai macam perangkat lain seperti komputer berbasis OS Windows 7 ke atas dan Mac OS X 10.7 ke atas. Bahkan pengembang perangkat ini mengklaim bahwa kemampuan dari sensor Leap Motion mampu membaca gerakan dengan cepat atau sekitar 290 fps dan lebih cepat serata lebih sensitif dari teknologi kinect Microsoft.
Bahkan sekarang ini, teknologi-teknologi serupa juga mulai banyak dikembangkan, seperti contohnya, SoftKinetic, Kinect 2, Android Kinect Projector Interface, DisplAir, Media Glass sampai dengan Air Gesture milik Samsung.
Tentunya bukan menjadi satu hal yang tidak masuk akal apabila semuanya dapat dikembangkan oleh manusia. Bahkan ada ungkapan bahwa sebenarnya film-film sains fiksi itu adalah gambaran atau cerminan teknologi yang akan dijumpai manusia di masa mendatang. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa kita bisa menjadi salah satu orang yang dapat menciptakan film-film sains tersebut jadi kenyataan.
Terimakasih telah membaca artikel g-speak Jadi Kenyataan. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://jaringanfathan.blogspot.com/2014/02/dengan-penelitian-dan-pengembangan.html. Jika ingin copy paste artikel ini, jangan lupa untuk mencantumkan link sumber.