Posted by : Unknown
October 27, 2016
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis/28 April 2016
Biokimia Umum Waktu : 15.00-18.00 WIB
PJP : Syaefudin, SSi, MSi
Asisten : M Maftuchin Sholeh
M Fakhri R
Bayu Cakra B
Annisa Dhiya Athiyyah K
VITAMIN
Kelompok
1
Ita Lestari Telaumbanua B04140189
Fathan Abdul
Aziz B04150059
Faza Adriani
Nurfazri B04150153
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
PENDAHULUAN
Vitamin merupakan bahan makanan esensial yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh tidak dapat mensintesisnya. Ada beberapa
vitamin yang dapat disintesis oleh tubuh, tetapi laju intensisnya kurang dari
yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat. Vitamin juga dikenal sebagai
mikronutrien karena hanya dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah miligram atau
mikrogram perhari. Vitamin tidak dibutuhkan oleh tubuh untuk tenaga atau
sebagai zat pembangun, tetapi vitamin dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan
dan pemeliharaan jaringan melalui peranannya sebagai enzim pembantu dalam
proses metabolisme (Sumardjo 2009).
Vitamin digolongkan berdasarkan kelarutannya yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hampir semua
vitamin larut dalam air kecuali vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.
Contoh vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B1, vitamin B2,
vitamin C, vitamin B kompleks, dan masih banyak lagi. Vitamin yang larut dalam
air kecuali vitamin B12 mudah diserap oleh dinding usus dan mudah
dikeluarkan melalui urin. Kelebihan dari vitamin ini akan dikeluarkan lagi oleh
tubuh (Widjajanti 2000).
Vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K
merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak
diserap di dalam saluran pencernaan bersama dengan lemak. Kelebihaan dari
vitamin ini kurang baik dikeluarkannya sehingga dapat terjadi keracunan bila
vitamin ini terlalu banyak dalam tubuh (Widjajanti 2000).
Vitamin C disebut juga asam askorbat, struktur
kimianya terdiri dari rantai 6 atom C dan kedudukannya tidak stabil (C6H8O6),
karena mudah bereaksi dengan O2 di udara menjadi asam dehidroaskorbat merupakan
vitamin yang paling sederhana. Sifat vitamin C adalah mudah berubah akibat
oksidasi namun stabil jika merupakan kristal (murni). mudah berubah akibat
oksidasi, tetapi amat berguna bagi manusia (Safaryani et al. 2007).
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat
dibutuhkan oleh manusia. Vitamin C mempunyai peranan yang penting bagi tubuh.
Vitamin C mempunyai sifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi
molekul-molekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C juga mempunyai
peranan yang penting bagi tubuh manusia seperti dalam sintesis kolagen,
pembentukan carnitine, terlibat dalam metabolism kolesterol menjadi asam empedu
dan juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter norepinefrin (Arifin et al. 2007). Kadar vitamin C yang
dibutuhkan oleh manusia perhari sekitar 60-250 mg (Christijanti et al. 2010).
Prinsip titrimetri didasarkan pada perhitungan
volume dari suatu molekul yang terlibat pada reaksi dari analit dengan reagen
tertentu. Titrasi dilakukan menggunakan buret. Pada masa sekarang buret modern
sudah tersedia sehingga titrimetri tidak lagi digolongkan kedalam metode klasik
(Simeonov dan Hassanien 2008).
Praktikum bejudul Vitamin. Praktikum vitamin
bertujuan menentukan kadar vitamin C pada beberapa sampel. Sampel yang diuji
yaitu vitamin C tablet 50 mg, dan sari buah.
METODE
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum mata kuliah biokimia berjudul Vitamin.
Pratikum ini dilakukan pada hari kamis tanggal 27 April 2016. Praktikum
bertempat di Laboratorium Pendidikan Departemen Biokimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Bahan dan Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ialah gelas piala, pipet mohr, bulb, pipet tetes, labu Erlenmeyer, buret, sudip, dan mortar. Adapun bahan-bahan yang digunakan ialah tablet vitamin C, akuades dingin yang telah didihkan sebelumnya, H2SO4 2N, larutan iod 0.1 N, larutan tio sulfat 0.1 N, larutan pati, dan UC
1000.
Prosedur Percobaan
Penentuan Vitamin C dalam Tablet. Sebanyak 50 mg tablet
vitamin C dilarutkan dalam 5 mL akuades dingin yang telah dididihkan
sebelumnya. Setelah itu, ditambahkan 3 mL H2SO4 2N
dan 10 mL larutan iod 0.1
N.Selanjutnya, dilakukan penitraan dengan larutan tiosulfat 0.1 N dan sebagai indicator dipakai larutan pati. Kemudian, dilakukan juga titrasi blanko. Titrasi blanko ini dilakukan
dengan cara yang sama dengan cara penentuan vitamin C dalam tablet, yaitu sebanyak 5 mL akuades ditambahkan
dengan 3 mL H2SO4
2N dan larutan iod 0.1
N.Selanjutnya, dilakukan penitraan dengan larutan tiosulfat 0.1 N dan sebagai indicator dipakai larutan pati.
Penentuan vitamin C dalam UC 1000. Prosedur
kerja penentuan kadar vitamin C dalam UC 1000 ialah sebanyak10 ml minuman
UC 1000 dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Sebanyak 3 ml H2SO4 2N
dan 25 ml larutan iod ditambahkan ke dalam erlenmeyer tersebut. Campuran
dititrasi dengan larutan tiosulfat 0,1 N dan sebagai indikator digunakan
larutan pati. Titrasi blanko juga dilakukan tanpa contoh dan dikerjakan seperti
contoh. Jumlah ml tiosulfat yang digunakan dan kadar vitamin C dalam tablet
dihitung. 1 ml tiosulfat setara dengan 8,8 mg vitamin C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui kadar vitamin C
metode titrasi yang digunakan adalah titrasi iodometri. Iod akan mengoksidasi
senyawa-senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil dibanding
iod. Vitamin C mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil daripada iod
sehingga dapat dilakukan titrasi langsung dengan iod. Indikator pati akan
memberikan warna biru pada saat tercapainya titik akhir (Gandjar et al. 2007).
Tabel 1. Hasil titrasi penentuan kadar vitamin C
Sampel
|
Volume
tiosulfat (ml)
|
Volume
terpakai (ml)
|
Volume
terkoreksi (ml)
|
Kadar
vitamin C
|
|
awal
|
akhir
|
||||
Blanko
|
5.6
|
16.2
|
10,6
|
-
|
-
|
Tablet
|
|||||
1.
|
28.2
|
34.2
|
6
|
4.6
|
8.1
|
2.
|
2.5
|
7.5
|
5
|
5.6
|
9.9
|
Rataan
|
9.0
|
||||
UC 1000
|
7.5
|
16.3
|
8.8
|
1.8
|
3.2
|
1.
|
7.5
|
16.3
|
8.8
|
1.8
|
3.2
|
2.
|
34.2
|
43.8
|
9.6
|
1
|
1.8
|
Rataan
|
2.5
|
Keterangan: indikator: larutan pati
perubahan warna:
merah
tua-kuning-tidak berwarna
Contoh perhitungan
Mol Na2S4O2 = Vol x N
=
10 ml x 0,1 N
=
1 mmol
Mol C6H8O6 = 0,5 mol x mol Na2S4O2
= 0,5 x 1 mmol
=
0,5 mmol
Kadar C6H8O6 = Vol x M
=
=
=
8,8 mg
Contoh
perhitungan : kadar vitamin C dalam UC1000.
Volume terpakai (1) = volume akhir – volume awal
Volume terpakai (1) = volume akhir – volume awal
=
16,3 ml – 17,5 ml = 8,8 ml
Volume terkoreksi (1) = volume terpakai blanko x volume terpakai (1)
=
10,8 ml – 8,8 ml
=
1,8 ml = volume S2O32- (1)
Kadar Vitamin C (1) =
=
=
3,2 mg/ml
Volume terpakai (2) = volume akhir – volume awal
=
43,8 ml – 34,2 ml
=
9,6 ml
Volume terkoreksi (2) = volume terpakai blanko – volume terpakai (2)
=
10,8 ml -9,6 ml
=
1 ml = volume S2O32-
(2)
Kadar Vitamin C (2) =
=
=
1,8 mg/ml
Rataan =
=
=
2,5 mg/ml
Contoh
perhitungan : kadar vitamin C dalam Tablet
Volume terpakai (1) = volume akhir – volume awal
Volume terpakai (1) = volume akhir – volume awal
=
34,2 ml – 28,2
ml = 6
ml
Volume terkoreksi (1) = volume terpakai blanko x volume terpakai (1)
=
10,6 ml – 6,0 ml
=
4,6 ml = volume S2O32- (1)
Kadar Vitamin C (1) =
=
=
8,1 mg/ml
Volume terpakai (2) = volume akhir – volume awal
=
7,5 ml – 2,5 ml
=
5,0 ml
Volume terkoreksi (2) = volume terpakai blanko – volume terpakai (2)
=
10,6 ml -5,0 ml
=
5,6 ml = volume S2O32-
(2)
Kadar Vitamin C (2) =
=
=
9,9 mg/ml
Rataan =
=
= 9,0 mg/ml
Berdasarkan
hasil percobaan, didapatkan kadar vitamin C dalam tablet adalah 9.0 mg/ml, sedangkan pada UC 1000 2.5 mg/ml. Hal ini menunjukkan bahwa kadar
vitamin C dalam sari buah lebih kecil daripada
tablet. Pada literatur kadar vitamin C pada tablet yaitu 50 mg/tablet dan kadar
vitamin pada UC 1000 adalah 7.4 mg/ml. Hasil yang didapatkan pada percobaan
berbeda dengan literatur. Perbedaan hasil dapat disebabkan oleh kesalahan pada
saat penitaran. Penitaran terlalu banyak atau kurang sehingga hasil perhitungan
yang didapatkan berbeda dengan literatur.
Perubahan warna atau kekeruhan yang terjadi tepat
saat titran ekivalen dengan titrat yang disebut titik akhir merupakan titrasi
yang baik. Dalam percobaan terlihat perubahan warna dari merah tua menjadi
kuning hingga tidak berwarna. Perubahan ini terjadi karena terjadi reaksi
antara indikator dengan titran, selain itu disebabkan oleh
perubahan yang terjadi dalam larutan yang dititrasi yaitu konsentrasi I2
yang menjadi nol.
Ada beberapa metode yang
dikembangkan untuk penentuan kadar vitamin C diantaranya adalah metode
spektrofotometri UV-Vis (panjang gelombang 265 nm) dan metode iodimetri. Metode
Spektrofotometri dapat digunakan untuk penetapan kadar campuran dengan spektrum
yang tumpang tindih tanpa pemisahan terlebih dahulu. Karena perangkat lunaknya
mudah digunakan untuk instrumentasi analisis dan mikrokomputer,
spektrofotometri banyak digunakan di bidang analisis kimia sedangkan iodimetri
merupakan metode yang sederhana dan mudah diterapkan dalam suatu penelitian.
Defisiensi vitamin C dapat
mengganggu metabolisme tubuh. Defisiensi vitamin C dapat menghambat penyembuhan
luka. Jika berlangsung lama dapat terjadi scurvy
klasik (Davey 2005).
SIMPULAN
Penentuan kadar
vitamin C dapat dilakukan dengan cara titrasi. Kadar vitamin C pada tablet
vitamin C sebesar 2.5 mg/tablet,
sedangkan kandungan vitamin C dalam UC 1000 sebesar 9.0 mg/ml. Kadar vitamin C dalam sari buah lebih besar dari pada kadar vitamin C
dalam tablet vitamin C.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Helmi, Vivi D,
Almahdy A. 2007. Pengaruh pemberian vitamin C terhadap fetus pada mencit
diabetes. J Sains dan Teknologi Farmasi.
12(1).
Christijanti W, Utami NR, Iswara A. 2010. Efek
pemberian antioksidan vitamin C dan E terhadap kualitas spermatozoa tikus putih
terpapar allethrin. J Biosaintifika.
2(1): 18-26.
Davey P.
2005. At a Glance Medicine. Jakarta
(ID): Erlangga.
Gandjar,
Ibnu G, dan Rohman A. 2007. Kimia Farmasi
Analisis. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.
Safaryani, Nurhayati, Sri
Haryanti, Hastuti ED. 2007. Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap
penurunan kadar vitamin C brokoli (Brassica
oleracea L). Buletin Anatomi dan
Fisiologi. 15(2).
Simeonov LI, Hassanien MA. 2008. Exposure and Risk Assessment of Chemical
Pollution – Contemporary Methodology. Sofia (BG): Springer.
Sumardjo D. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program
Strata I Fakultas Bioeksata. Jakarta (ID): EGC.
Widjajanti VN. 2000. Obat-obatan. Jakarta (ID):
Kanisius.
Terimakasih telah membaca artikel LAPORAN BIOKIMIA VITAMIN. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://jaringanfathan.blogspot.com/2016/10/vitamin.html. Jika ingin copy paste artikel ini, jangan lupa untuk mencantumkan link sumber.